Mengenal 4 Kuadran Teknik Pembelajaran
Covid-19 memaksa guru dan dosen meninggalkan ruang belajar tatap muka. Mau tidak mau, suka tidak suka kita tetap harus melakukan pembelajaran. Bagaimana ruang belajar lain selain ruang belajar tatap muka?
Peristiwa belajar dapat terjadi dilihat dari dua kondisi, yang pertama pembelajaran sincronous yaitu peristiwa belajar yang terjadi dalam satu waktu yang sama. kemudian yang kedua asincronous learning, yaitu peristiwa belajar yang terjadi dalam dimensi waktu yang berbeda.
Pembelajaran sinkronous terbagi dua yaitu:
1) Tatap muka.
Pada kegiatan pembelajaran ini peran kita sebagai guru/dosen adalah merancang dan melaksanakan pembelajaran yang terjadi pada ruang dan waktu yang sama.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan ruang belajar tatap muka lebih fariatif. dalam konteks tatap muka beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan ada yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa. yang berpusat pada guru biea menggunakan metode ceramah, den monstrasi, dan lainnya, sedangkan yang berpusat pada siswa dapat menggunakan metode diskusi, games dan simulasiproblem solving atau pembelajaran cooperatif.
2) Tatap maya.
Peran guru/Dosen dalam ruang belajar ini adalah merancang dan melaksanakan pembelaran yang terjadi pada waktu yang sama tetapi di ruang yang berbeda.
Ketika kita melakukan proses tatap maya kita harus menggunakan teknologi jarak jauh seperti teleconference, web confrence ataupun audio converence.
Ruang belajar ini memungkinkan bagi kita sebagai guru/dosen untuk menghubungkan siswa/mahasiswa kita dengan ahli ekternal atau praktisi ekternal atau bahkan profesor eksternal yang ada diluar dengan memanfaatkan teknolog teleconference misalnya dengan melakukan ekspert sharing, visiting profesor, atau pun visiting lecture.
pembelajaran asyncronous juga terbagi dua yaitu:
1) kolaboratif interpersonal, dalam ruang belajar ini memungkinkan untuk terjadinya proses belajar dimana saja, dan kapan saja dengan melibatkan orang lain. Dimungkinkan juga memanfaatkan teknlogi untuk forum diskusi, melakukan klaboratif projek.
Biasanya kita sebagai guru/dosen mebeerikan tugas kepada siswa kita, tantangan tersendiri yaitu bagaimana merangcanng tugas yang otetik danmenantang untuk guru dan siswa
2) Ruang belajar mandiri/personal. Dalam ruang belajar ini guru/dosen berperan menyediakan objek belajar atau materi ditigal. Objek digita bisa berupa buatan sendiri dengan menggunakan piranti teknologi yang dikuasi dan banyak jenisnya.
Selain buatan sendiri kita juga bisa memafaatkan materi digital yang siap digunakan dan keberadaannya ada didalam internet, sehingga memungkinkan siswa kita untuk belajar, kapan saja, dimana saja sesuai dengan kondisi, kecepatan dan minat belajar masing-masing
objek belajar atau materi digital mempunyai beberapa syarat antara lain. 1) bentuknya digital karena harus bisa diakses melalui teknologi digital, 2) dibuat sepengal demi sepenggal, 3) membelajarkan disi siswa, 4) berisi semuanya ataua self containe, 5) sifatnya disajikan dalam betuk peprsonal, 6) melibatkan hipertex sehingga bisa berperan sebagaia hyperkonten. 7) harus tersedia dan dapat diakses oleh siswa melalui berbagai saluran yang dimiliki oleh siswa.
Sumber: Kompasiana
Penulis: Widyo Nugroho.
Responses